Kamis, 05 Juli 2012

MA!LAM ?


Langiit malam begitu sempurna, berkawan bulan dan bintang. Langit malam begitu indah ketika mata ini menikmati keagungannya.
Bintang begitu terang memancar kelip sinarnya hingga sudut terkecil. Keinginan jiwa ini ingin menggapai satu bintang untuk ku miliki dan ku simpan erat.
Bulan memaparkan kedahsyatannya melalui elok paras dan sinar nan sempurna. Hingga mampu hiptonis milliaran pasang mata yang menatap kagum.
Malam adalah waktu yang slalu ku tunggu. Ketahuilah, malam adalah hari akhir sebuah hari. Namun, malam menjadi awal kehidupan dihari esok.
Suasana malam terkadang memberi aura dan energi tersendiri. Suasana malam terkadang mampu membawa alam bawah sadar seseorang kedalam khayalan ataupun masalalu.
Langit malam memiliki cara tersendiri untuk kehadirannya. Ketika sang fajar menenggelamkan diri, itulah saat yang ditunggu. Keagungan langit sangatlah wonderfull dengan semburan warna orange menggelar angkasa. Dan saat semburan orange pudar, langit malam mempertontonkan keagungan yang tak kalah menariknya dengan bertabur kawan malam, bulan dan bintang.
Namun, tak selamanya langit malam bersahabat. Ketika bulan dan bintang muram, ketahuilah saat seperti inilah yang menyebalkan. Langit malam yang awalnya berkawan dengan dewa dewi berubah berkawan dengan monster yang siap menerkam mangsa, petir.
Petir adalah salah satu penghuni langit yang aku benci. Petir adalah sesuatu yang mengerikan. Kala petir meneriakkan suara menggelegarnya, itulah hal yang paling menakutkan. Seakan ia merasa tak bersalah jika ada seseorang yang terluka karna ulah iblisnya.
Aku benci jika malam yang seharusnya indah, kedatangan tamu seperti petir yang menyambar-nyambar seenaknya tanpa peduli.
Tetapi, pada intinya langit malam adalah saat-saat yang aku suka dan aku tunggu dibanding langit-langit lainnya. Karena, disaat langit malam bersahat dengan kawan malam yang bersinar. Saat itulah aku merasakan ketenangan dalam diriku. Menatap langit malam yang bertabur bulan dan bintang. Bagai menatap berlian dalam genggaman. Terang sekali... dan terang itulah yang membuatku tenang karena kelipnya bisa menemani tiap aku sendiri-kesepian.....


karya : dwi fatmawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar