Selasa, 16 April 2013

Semua masih sama, kecuali perasaan ini.

Semua masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berbeda sedikit-pun. Senyumnya. Senyum yang masih sama. Senyum yang begitu sederhana namun mampu membuat hati tenang. Membuat seseorang yang berada didekatnya terasa......nyaman. Semua masih sama seperti dulu. Sorot matanya. Sorot yang seakan mampu berbicara. Sorot yang seakan mampu menjamin sebuah keamanan. Sorot yang mengatakan "Tak usah khawatir. Aku takkan kemana-kemana. Aku tetap dihatimu."

Semua masih sama seperti dulu, kecuali perasaan ini. Perasaan yang terkadang masih muncul secara tiba-tiba. Perasaan yang terkadang masih sering mengusik hati. Perasaan yang terkadang masih menggelayut manja direlung hati. Perasaan yang terkadang sulit untuk aku pahami. Terkadang aku masih merindukanmu. Rindu perhatianmu. Rindu ucapan tidurmu. Rindu yang begitu dalam. Rindu yang terkadang sangat amat menyiksa. Disisi lain, rindu itu terkadang musnah begitu saja. Ditelan sebuah waktu yang terus berputar tanpa henti. Tanpa menyiksakan sebuah lubang kerinduan.

Menyesal. Ya. Aku merasa menyesal.
Menyesal mengapa aku tak bisa memanfaatkan kesempatan kedua dengan sebaik-baiknya? Kenapa aku harus melakukan hal bodoh? Bodoh. Ya. Aku begitu bodoh. Lebih memilih sesuatu yang jelas-jelas 'absurd' dan melepaskan sebuah pasir yang jelas-jelas sudah ada dalam genggaman tangan. Aku telah menyia-nyiakannya. Aku begitu egois. Hanya memikirkan sebuah kebahagiaan untuk.......diri sendiri, bukan untuk 'kita'

Hanya sebuah rasa 'penyesalan' yang terkadang masih menghantui pikiranku. Yah......apa boleh buat? Andai aku dapat memutar waktu. Mengembalikan semuanya menjadi 'baik' seperti dulu pasti 'aku' dan 'kamu' masih bisa bertahan menjadi 'kita'. Tuhan, jika kau masih mengijinkan aku untuk memilikinya sekali lagi untuk selamanya.......aku akan menjaga dan mencintainya lebih dari apapun karena sekarang aku sadar, aku merindukan kehadirannya lagi.........